twitter


1. Prototype Horisontal
 Sangat luas, mengerjakan sebagian besar interface, tetapi tidak mendalam
 Mencakup seluruh antarmuka pengguna namun tanpa fungsi pokok, berupa simulasi dan belum dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan yang sesungguhnya
 Misal, pengguna dapat mengeksekusi seluruh navigasi dan perintah pencarian, tapi tanpa memanggil informasi real.
 Mengurangi level fungsionalitas, tetapi semua fitur ada.

2. Prototype Vertikal
 Lebih sedikit aspek atau fitur dari interface yang disimulasikan, tetapi dilaksanakan dengan rincian yang sangat baik
 Mengandung fungsi yang detail tapi hanya untuk beberapa fitur terpilih, dan tidak pada keseluruhan system
 Misalnya dalam sistem informasi penerbangan, pengguna dapat mengakses suatu basisdata dengan data real dari penyedia informasi, tetapi tidak untuk keseluruhan data
 Mempunyai performans lebih rendah dibanding sistem final
 Tidak dalam jaringan
3. Early Prototyping (prototipe cepat)
4. Late Prototyping (prototipe lambat)
5. Low-fidelity Prototyping (prototype dengan tingkat ketepatan yang rendah).
Gambaran cepat dari sistem final
 Mempunyai fungsi atau interaksi yang terbatas
 Lebih menggambarkan konsep , perancangan, alternativ, dan layout layar dibanding model interaksi pengguna dengan sistem.
 Mendemonstrasikan secara umum ‘feel and look’ dari antarmuka pengguna.
 Tidak untuk memperlihatkan secara rinci bagaimana operasi sistem aplikasi.
 Digunakan pada awal siklus perancangan
6. Memperlihatkan konsep pendekatan secara umum tanpa harus membuang banyak tenaga, biaya dan waktu.

Mid-fidelity prototyping (prototype dengan tingkat ketepatan sedang)
Contoh tools yang digunakan: powerpoint, illustrator, dll.
7. High-fidelity prototyping (prototype dengan tingkat ketepatan yang tinggi)

Tools umum yang digunakan:

Macromedia Director, Visual Basic, Flash, illustrator.


High - fidelity prototype Characteristics :
 Mempunyai interaksi penuh
 Pengguna dapat memasukkan data kedalam medan masukan, menanggapi pesan, memilih icon untuk membuka window,berinteraksi dengan UI

 Mewakili fungsi-fungsi inti dari antarmuka pengguna produk
 Umumnya dibuat dengan 4GLs seperti Smalltalk atau bahasa pemrograman berbasis visual
 Dapat mensimulasikan sebagaian besar fungsi dari sistem akhir
 Trade off kecepatan dengan ketelian
 Tidak secepat dan semudah membuat prototipe low-fidelity
 Mewakili antarmuka pengguna yang akan diimplementasikan dalam produk akhir
 Mempunyai penampilan yang sangat mirip dengan produk actual
8. Low VS high-fidelity prototypes
 Fidelity mengacu pada tingkat kerincian dengan produk akhir
 Low-fidelity prototype Æ tidak terlalu rinci
 High fidelity prototype Æ seperti produk akhir
9. Scenario-based prototyping
 Mengurangi level fungsionalitas dan jumlah fitur
 Sangat mudah untuk dirancang dan diimplementasikan
 Hanya mampu untuk mensimulasikan UI sepanjang pengujian pengguna mengikuti rencana pengujian sebelumnya.
 Berukuran kecil, dapat diubah dan ditest berulang-ulang.
 Dapat dikembangkan menggunakan satu atau beberapa skenario tugas
10. Major Prototype Types

Low-Fidelity Prototypes
 Prototipe dengan menggunakan sketsa (contoh/tiruan) dan kertas.
 Fiktif, dengan menggunakan komponen antarmuka yang dibuat terlebih dulu pada kertas

Medium-Fidelity Prototypes
 Membuat gambar pada komputer Storyboards
 Membangun antarmuka pengguna dalam mode test
 Membuat Slides show dan simulasi

High-Fidelity Prototyping Techniques
 Berupa prototipe yang berbasis perangkat lunak dengan tool RAD, GUI Builders dan Editor Script
11. Paper prototyping
 Teknik ini memanfaatkan materi dan peralatan sederhana (kertas dan pensil) untuk membuat antarmuka sistem pada kertas.
 Model prototipe ini merupakan salah satu cara yang efektif dan berguna untuk mengevaluasi dan meng-iterasi perancangan sebelum tim memutuskan untuk mengimplementasikannya
 Elemen antarmuka seperti menu, window, dialog dan icon dapat dibuat sketsanya pada kertas.

0 komentar:

Posting Komentar